Senin, 10 Juni 2013

Terowongan Sasaksaat dan Terowongan Ijo

Indonesia, menyimpan berbagai macam keindahan alamnya, salah satunya adalah terowongan Kereta Api yang ada disini. Dalam tulisan ini saya coba akan menulis tentang terowongan tersebut yang bersumber pada beberapa artikel blog, Wikipedia dan sebuah Majalah KA Edisi. 32 bulan Maret, 2009. Silahkan disimak :)

Terowongan Sasaksaat
Terowongan Sasaksaat, Terpanjang Di Lintas Operasi
Nuansa perjalanan KA Lintas Bandung-Jakarta tak hanya disuguhi panorama kemegahan jembatan dan hijaunya alam Parahyangan. Antara Sasaksaat-Maswati, terdapat terowongan KA terpanjang dijalur aktif ini.

Terowongan Sasaksaat sepanjang 949 meter dibangun oleh SS (Staatspoorwegen) antara tahun 1902-1903. Membelah perbukitan Cipedong dikampung Sasaksaat Desa Sumurbandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Namun tahun 1902-1906, SS telah memulai pembangunan jalur Karawang-Purwakarta-Padalarang sepanjang 97 km. Pekerjaan terowongan dibuat secara manual, dengan ribuan pekerja dengan ribuan pekerja yang berbekal pahat.

Untuk mempercepat pembangunan terowongan Sasaksaat dilakukan siang dan malam. Konon karena banyak memakan korban dalam pembangunannya, kesan aroma mistis masih sangat kental. Ritual selametan tolak bala pun masih sering dilakukan setiap tahunnya. Tiap 16 Agustus, seekor domba jantan disembelih untuk tolak bala. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, kalau tak ditumbal, akan ada banyak korban.

Bangunan Hikmat 503 ini berada di Km 133+144 antara stasiun Sasaksaat dan Maswati. Wilayahnya masuk pemeliharaan Distrik Jalan Rel & Jembatan 22 C Plered, Resort 22 Purwakarta. Di dalam terwongan terdapat 35 sleko terdiri dari 17 kiri dan 18 kanan dari arah stasiun Sasaksaat. Di sebelah kanan kiri rel sepanjang terowongan terdapat selokan yang airnya mengalir cukup deras. Bentuk muka terwongan ini mirp dengan terowongan Mrawa yang berada di Daop IX Jember. Ornamen dan arsitektur bangunannya. Hanya beda warna cat dan tahun pembuatannya saja.

Terowongan Sasaksaat telah mengalami renovasi. Tahun 2004, PT. KA (Persero) Daop II Bandung merenovasi dinding terowongannya. Pekerjaan renovasi selama 3 bulan ditangani khusu dari Eropa. Dengan teknologi Belgia, dilakukan penyemenan dan pelapisan dengan seng agar rembesan air yang keluar tak berakibat atap dan dinding terowongan longsor. inding terwongan juga dibuat tegak lurus agar bisa dilalui KA barang petikemas jumbo. Hanya saja untuk saat ini, kecepatan KA petikemas jumbo dibatasi 10km/jam. Namun untuk normalnya KA lain bisa dilalui dengan kecepatan 40km/jam. Kedua ujung terowongan ini terdapat gardu jaga untuk JPTw (Juru Periksa Terowongan).

Bangunan muka Terowongan Sasaksaat. (credit foto: http://iwing.wordpress.com)

KA Serayu Pagi masuk Terwongan Sasaksaat, foto saya ambil saat joyride KA 142.

Terowongan Ijo
Terpadat Di Lintas Selatan
Berada di jalur lintas selatan antara Kutoarjo-Kroya. Inilah terowongan terbanyak dilintasi KA. Setiap harinya ada 56 KA yang melintas.

Nama terowongan ini sudah tidak asing lagi, sesuai dengan namanya, terwongan terletak tidak jauh dari Stasiun Ijo yang memang terlihat hijau royo-royo. Bangunan Hikmat nomor 1649 ini memiliki panjang 580 meter. Meskipun dibangun SS pada tahun 1885-1886 bangunan ini tetap kokoh hingga sekarang. Terowongan ini semakin dikenal setelah digunakan syuting film 'Kereta Api Terakhir' dan 'Daun Diatas Bantal'.

CC20144 KA Fajar Utama keluar terowongan. (Credit foto: proboadikusumo.blogspot.com)

Inside Ijo Tunnel. (Credit foto: proboadikusumo.blogspot.com)

CC20306 KA 5 Argo Wilis keluar terowongan. (Credit foto: proboadikusumo.blogspot.com)

Bangunan muka Terwongan Ijo
Untuk sementara baru saya tulis tentang 2 terowongan tersebut, sebenarnya masih banyak lagi terowongan yang ada di Indonesia. Mungkin lain waktu akan saya tulis kembali. Terimakasih dan salam kenal. Sekian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar